Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai sejarah bangsanya. Ungkapan tersebut seketika muncul di ingatan
saya. Ketika saya mendapatkan sebuah informasi di WA (whatsapp) group tentang sebuah
kegiatan bertemakan tour sejarah Napak Tilas Soekarno di kota Bandung, yang akan diadakan oleh sebuah komunitas. Dan terbuka untuk umum. Hmm
menarik nih kayaknya.
Jujur selama
ini saya tidak begitu tertarik pada sesuatu yang berbau sejarah. Soalnya jaman
sekolah dulu pelajaran sejarah itu cenderung membosankan dan bikin saya ngantuk
#eh. Ditambah dengan pelajaran PSPB (pendidikan sejarah perjuangan bangsa) anak jaman sekarang pasti ga ngalamin nih sama pelajaran ini yang
ga tau kenapa identik dengan kolom isian
jawaban ‘Setuju - tidak setuju - sangat tidak setuju – sangat tidak setuju
sekali dan seterusnya. Cenderung bikin saya bingung haha.
Namun kali
ini, 3 hari menjelang HUT RI yang ke 74 tahun. Saya merasa terpanggil untuk
tahu lebih banyak tentang sejarah bangsa Indonesia. Terutama yang berkaitan
dengan sosok Soekarno bapak proklamator kemerdekaan republik Indonesia. Yang memang
memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan negara kita tercinta ini.
Tour Sejarah Napak Tilas Soekarno ke 3
tempat di Kota Bandung (Gedung Indonesia Menggugat – Penjara Banceuy – Gedung
Merdeka)
Di kota
Bandung banyak sekali bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat
ini. Seperti Gedung Sate, hotel Preanger, hotel Savoy Homann dan masih banyak
lagi. Gedung-gedung yang dibangun pada jaman pemerintahan Belanda tersebut
memiliki latar belakang sejarah dan cerita menarik yang sayang banget
untuk dilewatkan.
Begitupun
dengan tiga bangunan bersejarah yang menjadi lokasi kegiatan tour sejarah
bersama komunitas GSC hari Selasa (13/08) lalu. Yaitu Gedung Indonesia
Menggugat, penjara Banceuy dan gedung Merdeka. Ketiga bangunan tersebut menjadi
saksi bisu dari perjuangan Soekarno di kota Bandung dalam memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dan yang bikin saya 'malu', setelah hampir 40 tahun tinggal di Bandung, baru pada kesempatan
kemarin itulah saya mengunjungi bangunan tersebut dan masuk ke dalamnya. Duh
kemana aja neng hihi.
Selamat Datang di Gedung Indonesia
Menggugat
Gedung Indonesia
Menggugat berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, persis di sebelah kanan gedung bank
BNI. Berdampingan dengan gedung yang tampak megah tersebut, bangunan Gedung
Indonesia Menggugat ini memang tidak begitu terlihat, karena posisi bangunannya
yang terletak agak di dalam. Yang saya tahu gedung ini sering digunakan oleh beberapa
komunitas craft untuk mengadakan kegiatan
yang berhubungan dengan kerajinan tangan.
|
Lokasi Gedung Indonesia Menggugat
sekitar 50 m dari balaikota Bandung |
Dalam
kegiatan tour sejarah bareng komunitas GSC (Geostrategy Study Club), pagi itu semua peserta berkumpul di
ruangan tengah Gedung Indonesia Menggugat. Menggunakan kostum dengan nuansa
merah putih, yang menggambarkan semangat kemerdekaan RI.
Ada sekitar 30 orang peserta yang hadir di Gedung Indonesia Menggugat. Berasal dari
berbagai macam kalangan, perempuan dan laki-laki. Namun ketika saya perhatikan
mayoritas peserta yang ikut kegiatan tour sejarah tersebut mayoritas adalah
para senior yang berusia di atas 40 tahun. Bahkan ada yang usianya hampir sama
dengan usia ayah saya hehe.
Selain itu peserta
yang hadir tidak hanya berasal dari kota Bandung saja lho, melainkan ada juga
peserta yang sengaja datang dari kota Jakarta. Mantul (mantap betul) ! Dan saya salut
dengan semangat mereka yang terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan tour
sejarah tersebut.
|
Kostum ibu yang satu ini paling juara nih :) |
Di awal acara kegiatan tour sejarah tersebut, kang Furqan (ketua komunitas GSC) mengajak semua peserta untuk lebih jauh
mengenal sosok Soekarno. Dengan menceritakan sekilas informasi tentang
perjuangan Soekarno di kota Bandung.
|
Kang Furqan ketua komunitas GSC (memakai peci hitam) |
|
Semua peserta menyimak penjelasan dari kang Furqan tentang sosok Soekarno yang sangat visioner |
Di sela informasi tentang perjuangan Soekarno, para peserta pun diberi kesempatan untuk memberikan pendapat mengenai kegiatan tour sejarah tersebut. Dan hadir pula
bapak Samsudin yang berbagi tentang pengalaman pribadi beliau, menyaksikan langsung sosok Soekarno yang kala itu sudah menjabat sebagai presiden RI pertama (ayah bpk Samsudin adalah mantan ajudan presiden
Soekarno). CMIIW.
|
Selain sebagai saksi sejarah, Bapak Samsudin berprofesi sebagai dokter umum |
|
foto yang masih tersimpan baik. ayahanda bpk Samsudin (membawa map) sebagai ajudan presiden Soekarno |
Back to gedung Indonesia Menggugat. Jadi gedung Indonesia Menggugat ini adalah gedung pengadilan
(landraad), yang dulu digunakan untuk mengadili Soekarno dan ketiga orang teman
pejuang lainnya, yang pada masa itu dianggap
'membangkang' pada pemerintah Belanda. Dan gedung Indonesia Menggugat menjadi saksi tempat dibacakannya pledoi (gugatan) dari Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
Selama
di dalam
gedung GIM, semua peserta tour sejarah napak tilas diajak untuk
berkeliling
gedung, melihat ruangan pengadilan tempat Soekarno diadili. Berkumpul di
ruangan, berdoa untuk para pahlawan dan kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
secara bersama-sama. Sungguh
sebuah moment istimewa yang berhasil membuat saya sedikit merinding dan
tentunya membangkitkan rasa cinta bangsa, negara
dan tanah air.
|
Ruang pengadilan tempat mengadili Soekarno |
|
Berdoa sejenak untuk para pahlawan yang sudah berjasa bagi bangsa dan negara |
|
Foto dulu disini boleh kali ya |
Semua peserta juga diarahkan untuk membaca informasi tentang sejarah perjalanan
perjuangan Soekarno. Informasi tersebut dipajang di dinding ruang depan gedung
Indonesia Menggugat.
|
Ada 63 fakta menarik tentang Soekarno, kalo pengen tahu lebih jelas maen deh ke gedung Indonesia Menggugat |
Setelah
membaca fakta-fakta menarik tentang sejarah perjuangan Soekarno di kota
Bandung, banyak sekali informasi penting yang baru saya ketahui. Seperti
tentang siapa sebenarnya sosok ibu Inggit Garnasih, istri kedua presiden
Soekarno, yang ternyata adalah ibu kost beliau. Bu Inggit memiliki jasa besar menyelundupkan buku-buku bacaan kepada Soekarno ketika beliau dipenjara.
Serta tokoh pahlawan HOS
Tjokroaminoto yang merupakan kawan ayah Soekarno yang kemudian pernah menjadi
mertua Soekarno (istri pertama Soekarno adalah anak dari HOS Tjokroaminoto) dan
masih banyak lagi nama-nama penting lainnya yang menjadi bagian dari sejarah
perjuangan Soekarno.
Sejarah pun mencatat
bahwa Soekarno pernah dipenjara di penjara Banceuy selama kurang lebih 8 bulan (1929-1930).
Jalan Kaki Rame - Rame Ke Penjara
Banceuy
Sekitar jam
11 siang, semua peserta tour sejarah bersiap-siap untuk berjalan kaki
rame-rame menuju penjara Banceuy. Karena lokasi penjara Banceuy hanya berjarak
sekitar 1 km-an saja dari lokasi Gedung Indonesia Menggugat.
Berjalan kaki
beriringan membentuk dua barisan, kami pun berjalan kaki, menyusuri trotoar
dan menyebrang jalan. Melewati area pertokoan Banceuy yang tampak lawas
termakan usia. Hingga 10 menit kemudian kami pun tiba di penjara Banceuy.
|
Kawasan pertokoan jadul Banceuy dikenal sebagai pertokoan yang menjual alat elektronik | photo by : anas nadiati, edited by : gita sarrah |
|
Di jalan Banceuy juga terdapat toko kopi Aroma yang legendaris dan digandrungi banyak orang. Lihat saja antrian para pembeli yang ingin membeli kopi aroma langsung dari pabriknya | photo by : anas nadiati, edited by :gita sarrah |
|
Sebagian peserta wanita Tour Sejarah ada yang pake kostum kebaya lho..ternyata mereka berasal dari komunitas chattra kebaya (pelestari kebaya)..wah seru ya.. |
|
Saya dan Anas mewakili komunitas Emak Doyan Jalan #eh..ps : batu yang di bawah itu adalah batu prasasti di halaman penjara Banceuy yang berisi kutipan sudut pandang Soekarno setelah di penjara |
"Lebih besar daripada orang-orang besar itu ialah ide yang bersemayam di dalam dada. Ide tidak bisa dikurung di dalam penjara. Pemimpin badaniah bisa dikurung di dalam penjara tetapi ide besar yang bersemayam di dalam ia punya dada tidak bisa dikurung di dalam penjara" (Soekarno , 3 April 1958).
Oya di dalam area
penjara Banceuy terdapat banyak informasi tentang Soekarno. Seperti nama lahir
beliau, perasaan Soekarno tentang kota Bandung, lokasi-lokasi tempat tinggal Soekarno
selama di kota Bandung dan lain sebagainya.
|
Fakta : Soekarno terlahir dengan nama Koesno Sastrodihardjo |
|
Menurut Soekarno kota Bandung adalah kota yang menyenangkan hati. Setuju Pak ! secara saya lahir dan besar di kota Bandung hehe |
|
Soekarno muda melanjutkan sekolah di jurusan teknik sipil Technische Hooge School ( ITB sekarang) |
Serta tentu
saja situs peninggalan sejarah berupa ruangan berukuran 1x2 meter yang menjadi
ruang penjara Soekarno. Berdasarkan informasi dari pak Ahmad yang bertugas
sebagai penjaga situs bersejarah penjara Banceuy tersebut. Dulu disitu terdapat
beberapa ruangan penjara, namun saat ini bangunan tersebut sudah dipugar dan
tinggal tersisa satu ruangan yang digunakan oleh Soekarno saja.
|
Pak Ahmad (baju hijau) yang sudah bertugas menjaga penjara Banceuy sejak tahun 1982 |
|
Ruang sel no 5 tempat Soekarno dipenjara dengan pintu besi berjendela |
|
Bagian dalam ruangan penjara yang digunakan Soekarno |
|
Penjara Banceuy juga bisa diakses dari sebelah masjid Al-Imtijaz ( Sebrang pertokoan Jl.Cikapundung) |
|
Di area penjara Banceuy terdapat patung wajah Soekarno (sedang dikerubuti oleh para peserta tour sejarah) | photo by : Anas |
Sholiskan (sholat, istirahat, Makan) di
Masjid Agung dan Lanjut ke Gedung Merdeka
Tak terasa
waktu pun menunjukkan pukul 12 siang. Setelah mengunjungi penjara Banceuy kami
pun lanjut untuk sholiskan (sholiskan) di masjid agung Bandung yang terletak
persis di alun-alun kota Bandung. Jarak dari penjara Banceuy ke masjid Agung
hanya sekitar 50m saja.
Setelah
sholat, istirahat dan makan siang, semua peserta kembali berjalan kaki menuju ke
tempat tujuan tour terakhir yaitu gedung Merdeka.
|
Istirahat sejenak di samping gedung Merdeka |
Gedung Merdeka
terletak di jl Asia Afrika, Bandung. Gedung bersejarah yang digunakan untuk melaksanakan konferensi Asia Afrika yang dihadiri oleh para negarawan dari 29 negara yang mewakili negara-negara yang ada di seantero Asia dan Afrika. Konferensi Asia Afrika berlangsung pada tanggal 18 s/d 24 April tahun
1955.
Pertemuan tersebut diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia Afrika sekaligus untuk melawan kolonialisme.
Di dalam
gedung Merdeka tersebut terdapat banyak sekali memorabilia peninggalan sejarah
yang mewakili peristiwa kongres Asia Afrika. Seperti replika para negarawan
peserta kongres sampai dengan benda-benda yang digunakan pada masa itu dan
masih banyak lagi.
|
Replika presiden Soekarno dan para wakil negara pelopor KAA yang berasal dari negara Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan |
|
Para peserta tour sejarah sedang mendengarkan penjelasan dari teteh guide pemandu (berkerudung biru) yang bertugas memberikan informasi tentang sejarah konferensi KAA yang pernah dilaksanakan di gedung Merdeka, Bandung |
Saya
bersyukur bisa ikut berpartisipasi pada kegiatan tour sejarah yang diadakan
oleh komunitas GSC ini. Dengan mengikuti kegiatan singkat tersebut saya
mendapat banyak pengetahuan baru dan pengalaman berharga. Thankyou GSC.
Sekilas Tentang Komunitas GSC
(Geostrategy Study Club)
Komunitas GSC
adalah sebuah organisasi yang merupakan kelompok belajar. Mengusung tagline
Memahami Dunia Merawat Indonesia. Dan memiliki basecamp yang bertempat di Kaka
Café Jl. Sultan Tirtayasa no 49 Bandung.
Beragam
kegiatan sudah sering dilaksanakan oleh
komunitas GSC ini. Mulai dari kegiatan yang bertema ekonomi, politik, budaya,
sejarah hingga filsafat. Untuk info lebih detil tentang komunitas GSC ini
bisa dilihat di www.kabarkampus.com. Website tersebut lahir pada tanggal 17 Agustus 2011, sengaja dibuat untuk memfasilitasi, mengakselerasi dan mengdinamisasi semua energi positif anak muda di seluruh Indonesia.
Salam,