Sate Makanan Khas Dari Indonesia Favorit Banyak Orang

Siapa yang ga kenal sate, salah satu makanan khas Indonesia yang konon berasal dari Jawa. Yang kemudian menyebar ke seluruh nusantara, hingga hampir di setiap kota di Indonesia kita bisa menjumpai sate.

Pada umumnya sate terbuat dari daging sapi, ayam atau kambing, yang dipotong-potong kotak atau pipih dan kemudian disusun memanjang pada tusukan sate. Setiap satu tusukan sate berjumlah tak lebih dari 4 potong daging. Yang membedakan antara sate yang satu dengan sate yang lain biasanya terletak pada proses pembuatan, proses pembakaran serta bumbu yang digunakan. 


Berikut ini beberapa jenis sate yang ada di Indonesia yang wajib anda cicipi, terutama yang mengaku sebagai pecinta kuliner :


   1. Sate Lilit

Sate Lilit merupakan sate khas Bali, yang dibuat dari olahan daging ikan, ayam atau sapi. Yang menjadi ciri khas dari sate lilit ini adalah daging tidak dipotong kotak atau pipih melainkan di cincang hingga lembut kemudian diberi bumbu rempah yang diantaranya terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, lengkuas dan kencur serta tambahan sedikit tepung tapioka. Kemudian daging tersebut dibentuk menjadi sebuah gumpalan memanjang dan yang istimewa tusuk sate yang digunakan bukanlah tusuk sate biasa yang terbuat dari potongan bambu, melainkan menggunakan batang serai.

                                            
Sate lilit khas Bali | pic : resephariini.com
                                                                                                
 
Oya, sedikit tepung tapioka sengaja digunakan supaya daging yang sudah dicincang dapat dibentuk dengan mudah dan salah satu tips apabila ingin membuat sate lilit di rumah, jangan lupa memarkan sedikit ujung batang serai supaya daging dapat menempel dengan baik, dan tak lepas ketika sedang dibakar.


    2. Sate Buntel

Sate buntel adalah sejenis sate yang terbuat dari daging kambing cincang, yang dibungkus dengan lemak kambing lalu dibakar. Bumbu utama yang digunakan adalah merica dan kecap manis. Sate buntel ini merupakan sate khas daerah Surakarta (Solo). Namun untuk anda yang ingin mencicipi sate buntel, ga usah jauh-jauh sengaja pergi ke Solo, karena di Bandung juga terdapat warung sate yang menjual sate buntel, seperti warung sate Kardjan dan warung sate Pak Gino.
 
Sate buntel kambing | pic : bonvoyagejogja.com

    3. Sate Ponorogo


Sesuai namanya, sate Ponorogo berasal dari daerah Ponorogo, yaitu sebuah kabupaten yang terdapat di provinsi Jawa Timur. Jujur saya sendiri belum pernah mencicipi sate Ponorogo. Dan kabarnya sate Ponorogo ini memiliki beberapa keistimewaan seperti sate yang tanpa lemak, serta bentuk potongan daging yang diris tipis memanjang dan tentu saja racikan bumbu kacangnya. Kacang yang digunakan adalah kacang tanah yang disangrai dan kulit kacangnya dibuang terlebih dahulu.


Seperti halnya sate buntel, untuk bisa mencicipi sate Ponorogo ini, anda tidak usah jauh-jauh sengaja datang Ponorogo, di Surabaya terdapat penjual sate ayam Ponorogo yang cukup terkenal yang berlokasi di jalan Dharmawangsa, Gubeng. Dan untuk di kota Bandung, di daerah jalan Dipatiukur juga terdapat penjual sate Ponorogo yang enak yaitu sate Ponorogo DU87. Noted, siap-siap ajakin paksu buat nyicipin sate ayam Ponorogo disana ah.



    4. Sate Padang

Sate Padang merupakan salah satu jenis sate yang menjadi favorit saya. Daging yang digunakan pada sate padang hanyalah daging sapi. Walaupun di Medan, sate padang ada juga  terbuat dari daging ayam atau kambing (sumber : Wikipedia.org). Yang menjadi ciri khas dari sate Padang ini adalah penggunaan bumbu kari pada kuahnya. Kuah sate Padang yang kental terbuat dari adonan tepung beras, yang dicampur dengan bumbu rempah seperti jahe dan bawang putih.


Sate Padang biasa dihidangkan diatas piring beralaskan daun pisang dan disantap dengan irisan ketupat. Jadi jangan heran apabila di penjual sate Padang, ketupat bisa dijumpai setiap saat. Nah, khusus untuk sate Padang ini, saya biasa makan dengan kuah terpisah, karena kuah sate Padang ini menurut saya agak-agak pedes tapi tetap enak.


    5. Sate Taichan


Sate taichan merupakan salah satu sate jaman now. Sate taichan ini hadir belum lama, kira-kira sekitar dua tahun-an yang lalu (cmiiw). Saya sendiri pertama kali mendengar tentang sate taichan ini dari media sosial. Dan kemudian baru mencicipinya sekitar beberapa bulan yang lalu.


Sate taichan ini sedikit unik, karena cara pengolahannya yang sedikit berbeda dibanding sate lain pada umumnya. Apabila sate biasa dibakar menggunakan arang, sate taichan ini dibakar diatas api kompor, sehingga tampilan sate tidak berubah warna dan tidak berubah gosong.

 
Sate Taichan yang rasanya endess asin, asem pedass

Selain itu ciri khas utamanya adalah racikan bumbu yang digunakan untuk melumuri daging sebelum dibakar, yang terdiri dari perasan jeruk nipis, lada, serta garam. Ditambah dengan bumbu sate yang digunakan sebagai cocolan adalah bumbu yang terbuat dari racikan cabe merah yang direbus terlebih dahulu dan baru kemudian ditumis. Waw mulai kebayang ga nih, gimana rasa si sate taichan ini. Sedikit asin, ada asemnya, dan pedes-pedes endess, bikin kapok tapi pengen lagi, gimanaa gituu haha.



Berani mencoba?


Yuk share disini pengalaman makan sate mu





6 Comments

  1. Fakta lain ttg sate yang saya baca dr sebuah majalah bernama Historia:

    1. Sate ini kuliner yg dipengaruhi kultur Arab.
    2. Arab ketemu India dulu. India ini lah yg bawa kultur makan daging dlm bentuk sate ke Nusantara, di abad 19 populernya.
    3. Istilah Sate populer di Jawa dan Melayu, diperkirakan berasal dr bahasa etnis muslim Tanil di India & Srilanka.
    4. Tapi ada juga yg menyebut nama Sate terpengaruh bahasa Tionghoa: sa tae bak, yang artinya tiga potong daging.

    Masih banyak fakta ttg Sate ini yg menarik, kalo mau mau tau lebih banyak saya bisa pinjemin buku & majalahnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh, thanks for sharing info nya teh Ulu :)boleh-boleh..mau doong pinjem bukunya..

      Delete
  2. Sate kelopo.
    Kalau di Surabaya ini jadi menu andalan untuk sarapan.
    Karena rasanya yang gurih parutan kelapa.

    Dan kalau yang di Dharmawangsa Surabaya itu...setau aku ada sate kelopo yang endess marendess...
    Ramai dan yang beli selalu antri panjaaang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ho iya sate kelopo, aku sempet coba satu kali yg deket kantor walikota apa kantor gubernur surabaya itu lho..duh jadi kangen kuliner surabaya :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya :)
Untuk menghindari Spam yang masuk, komentarnya saya moderasi dulu ya. .